Struktur Resume
Saat melamar pekerjaan, biasanya pelamar akan diminta untuk menyerahkan resume, yaitu sebuah dokumen yang isinya tentang informasi pribadi pelamar termasuk status perkawinan, riwayat pendidikan, hingga pengalaman dan prestasi yang pernah dicapai.
Meski berbagai informasi tersebut dapat ditemukan di CV, namun CV mencakup informasi yang lebih banyak. Oleh karena itulah perekrut biasanya meminta resume dibanding CV.
Hal yang Harus Ada pada Resume
Layaknya surat lamaran kerja, resume juga memiliki struktur atau format yang perlu diikuti. Bagian-bagian yang biasa ditemukan dalam struktur resume adalah sebagai berikut:
- Informasi pribadi atau biodata
Informasi pribadi yang dimaksud antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, alamat, serta kontak pribadi.
- Kualifikasi atau latar belakang pendidikan
Kualifikasi maksudnya adalah tingkat pendidikan dan bidang yang ditekuni pelamar. Bagian ini akan dicek oleh perekrut untuk mengetahui apakah seseorang memiliki kualifikasi atau keahlian untuk dapat melamar di suatu posisi.
Dengan kata lain, perekrut akan langsung mengeliminasi pelamar yang tidak memenuhi kualifikasi (persyaratan) yang dibutuhkan perusahaan.
- Pengalaman kerja atau organisasi
Pengalaman kerja juga biasanya dicantumkan pada resume. Tujuannya untuk menonjolkan pengalaman kerja yang dimiliki pelamar kepada perekrut. Bagian ini akan dicek dan dijadikan pertimbangan, juga menentukan apakah seorang pelamar kerja akan diterima.
Oleh karena itulah pastikan Anda menulisnya dengan jujur dan akurat sesuai dengan pengalaman yang dimiliki.
- Keahlian atau kemampuan
Keahlian juga menjadi poin penting yang dapat ditonjolkan di resume, sama seperti pengalaman. Namun, karena resume biasanya dibuat dengan ringkas (maksimal 1 halaman), maka Anda perlu menuliskan keahlian yang dimiliki dengan kata-kata yang sederhana, ringkas, jelas, dan padat.
Tips Membuat Resume yang Menarik Perhatian Rekruiter
Setelah mengetahui tentang struktur atau format resume, Anda akan tahu bahwa membuat resume tidak boleh sembarangan karena resume tak ubahnya selembar kertas yang membantu perekrut untuk mengenal Anda secara singkat. Artinya, Anda harus membuat resume dengan sebaik mungkin agar dapat menarik perhatian perekrut.
Agar dapat menghasilkan resume yang baik, Anda perlu memperhatikan beberapa tips menulis resume berikut.
- Utamakan kejujuran dan keakuratan
Pertama, pastikan Anda menjaga kepercayaan perekrut dengan kejujuran. Pasalnya, kejujuran menjadi poin penting yang dijadikan perekrut sebagai bahan pertimbangan untuk menerima pelamar. Untuk memastikan kejujuran dan keakuratan informasi pada resume, pihak perekrut akan mengecek kebenaran dari informasi tersebut.
Artinya, jika Anda tidak mengutamakan kejujuran, Anda dapat memberikan kesan yang buruk di mata perekrut. Akibatnya, peluang Anda untuk masuk ke perusahaan tersebut bisa hilang bahkan bisa juga dimasukkan ke dalam daftar hitam (black list) perusahaan.
Jika hal ini terjadi, reputasi Anda akan tercoreng dan mungkin akan mempengaruhi saat Anda berusaha melamar kerja di masa depan. Oleh karena itulah Anda harus mengutamakan kejujuran dan keakuratan.
- Pastikan kesederhanaan dan kerapian
Kesederhanaan dan kerapian juga harus diperhatikan, mulai dari pemilihan kata, font atau jenis huruf, ukuran huruf, sampai susunan paragraf. Pastikan semuanya sesuai, rapi, dan sederhana sehingga berbagai informasi yang ada pada resume mudah dipahami oleh perekrut.
Struktur resume dan bagian-bagiannya harus disusun dengan sedemikian rupa sehingga mampu menarik perekrut. Agar lebih jelas, Anda sebaiknya melihat contoh resume secara langsung untuk dijadikan panduan.
Caranya adalah dengan mencari contoh resume dari internet atau bisa juga dengan melihat resume milik orang terdekat yang sudah lebih berpengalaman.